Kekaisaran Romawi Βασιλεία Ῥωμαίων | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
820–867 | |||||||||
![]() Kekaisaran Bizantium pada 842 M | |||||||||
Ibu kota | Konstantinopel | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Bahasa Yunani | ||||||||
Pemerintahan | Otokrasi | ||||||||
Kaisar | |||||||||
• 820–829 | Mikhaēl II | ||||||||
• 829–842 | Theophilos | ||||||||
• 842–867 | Mikhaēl III | ||||||||
Sejarah | |||||||||
• aksesi Mikhaēl II | 820 | ||||||||
• kematian Mikhaēl III | 867 | ||||||||
| |||||||||
Dinasti Amoria atau Frigia merupakan dinasti yang didirikan oleh Mikhaēl II dari 820 hingga 867. Dinasti Amoria melanjutkan kebijakan ikonoklasme ("Ikonoklasme Kedua") yang dimulai oleh kaisar yang bukan berasal dari dinasti sebelumnya Leo V pada 813, sampai penghapusannya oleh Maharani Theodora dengan bantuan Patriark Methodios pada 842.[1] Ikonoklasme lanjutan semakin memperburuk hubungan antara Timur dan Barat, disertai penobatan paus dari keturunan saingan "Kaisar Romawi" yang dimulai dengan Charlemagne pada 800. Hubungan memburuk lebih jauh selama apa yang disebut Skisma Photios, ketika Paus Nikolas I menantang pengangkatan Photios ke patriarkat.
Selama Ikonoklasme Kedua, Kekaisaran mulai melihat sistem yang menyerupai feodalisme sedang berlangsung, dengan pemilik lahan besar dan setempat menjadi semakin menonjol, menerima wilayah dengan imbalan jasa militer kepada pemerintah pusat.[2] Sistem serupa telah ada di Kekaisaran Romawi sejak masa pemerintahan Severus Alexander selama abad ketiga, ketika tentara Romawi dan ahli waris mereka diberikan wilayah dengan syarat pelayanan kepada Kaisar.[3]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search